Namun sayangnya, baik Allah SWT atau Rasullullah Muhammad SAW, tidak menjelaskan secara pasti kapan lailatul qadr terjadi. Hanya beberapa petunjuk yang bisa dijadikan acuan untuk mendapatkan lailatul qadr.
"Nabi tidak menerangkan itu karena lailatul qadr merupakan peristiwa mistis, yang di situ setiap orang mengalami pembedaan yang jelas antara yang benar dan salah, sehingga dia akan mengalami transfromasi spiritual. Selain itu supaya ibadah seserang tidak hanya dikultuskan pada satu waktu saja,".
Beberapa dalil agama yang dapat digunakan untuk menalar datangnya lailatul qadr adalah:
1. Lailatul qadr terdapat pada 10 hari terakhir ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori, dan Muslim dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda "Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai terluput tujuh hari sisanya."
2. Ketika datang lailatul qadr, malaikat turun memenuhi bumi sehingga suasana damai menyelimuti bumi. Selain itu pada malam hari tidak ada angin bertiup, dan tidak ada daun bergoyang.
Ciri-ciri ini dikemukakan oleh beberapa ahli tafsir modern dari surrah Al-Qadr ayat 5. "Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
3. Yang paling dekat mendapatkan lailatul qadr adalah Muslimin yang menghidupkan 10 malam terakhir Ramadan, dengan pergi ke masjid untuk beri'tikaf. Melakukan perenungan atau introspeksi pada diri sendiri.
"Kalau kita berhasil introspeksi, kita mendapat momentum yang akan mengubah hidup kita,"
Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori, dan Muslim dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan."