CHICAGO — Dokumen pengadilan yang seringkali mendahului sebuah tuntutan hukum telah didaftarkan oleh sebuah firma hukum AS di Chicago, mewakili seorang kerabat salah satu penumpang pesawat Malaysia Airlines penerbangan 370 yang hilang.
Dalam dokumen tersebut, firma itu meminta hakim untuk memerintahkan Malaysia Airlines dan Boeing Co. yang berbasis di Chicago untuk menyerahkan dokumen-dokumen terkait kemungkinan "kelalaian" yang menyebabkan jet Boeing 777 itu jatuh, termasuk dokumentasi apapun mengenai kemungkinan "turunnya tekanan udara fatal" dalam kokpit.
"Permohonan-permohonan tambahan akan diserahkan dalam beberapa hari mendatang terhadap tersangka potensial yang merancang dan membuat bagian-bagian komponen yang mungkin gagal dalam pesawat," ujar Monica Kelly, pengacara Ribbeck Law Chartered yang berbasis di Chicago, dalam pernyataan tertulis.
Dokumen-dokumen itu didaftarkan Selasa, atas nama Januari Siregar, seorang kerabat penumpang asal Indonesia Firman Chandra Siregar. Tidak jelas apa hubungan mereka berdua.
Kelly mengatakan para pengacara meminta hakim memerintahkan Boeing untuk memberikan daftar nama perusahaan yang memproduksi alat yang menentukan lokasi (beacon), komponen-komponen listrik, baterai dan sistem alarm kebakaran, generator oksigen darurat dan mereka yang terakhir menginspeksi badan pesawat terbang.
Firma hukum itu juga meminta Malaysian Airlines memberikan identitas-identitas orang-orang yang memiliki informasi mengenai pelatihan awak pesawat; evaluasi fisik dan psikologis mereka; dan praktik-praktik keamanan maskapai penerbangan tersebut.
Juru bicara Boeing John Dern menolak berkomentar, demikian juga dengan Malaysia Airlines. (AP)
0 comments:
Post a Comment