Monday, 21 May 2012

KISAH SEKOLAH (SEKOLAH TERPAKSA)

         Bila aku membaca buku sejarah, Kota Pasuruan adalah sebuah kota pelabuhan kuno. Pada zaman Kerajaan Airlangga, Pasuruan sudah dikenal dengan sebutan "Paravan" . Pada masa lalu, daerah ini merupakan pelabuhan yang sangat ramai. Sudah.. hanya itu saja saya ceritakan sejarahnya, nggak abis-abis  kalau menceritakan Sejarah Pasuruan. -_-
            SMK Negeri 1 Pasuruan saat ini adalah Sekolah cukup ternama di Kota Pasuruan. Gedung yang besar bertingkat membuat pejalan raya selalu menoleh ke arah Sekolah itu dan jumlah Murid yang banyak mencapai Seribu lebih. Sertifikat ISO pun sudah tertanam di Sekolah itu. Aku lulus dari Sekolah itu pada Tahun 2009. Tapi, pada saat pertama kali aku mendaftar di sekolah itu aku dibuat pusing kepayang.
        Setelah kelulusanku di SMP, aku Optimis untuk bisa masuk di SMA Negeri ternama di Pasuruan. Pemerintah Dinas Pendidikan membuat aturan, kesempatan untuk mendaftar di Sekolah hanya 3 kali saja, dan.. 2 kali di tolak, berarti tinggal 1 tiket untuk mendaftar sekolah di hari terakhir dan waktu kurang 15 Menit pendaftaran akan di tutup untuk semua sekolah di Kota tersebut. "GILAAA...! Ya ALLAH...!" teriakku dalam hati.
            Tuitt,, tuiutt,, tuiuuttt.. gimana sih kalau ada SMS masuk.? ada SMS dari temen untuk nyaranin masuk ke SMK Negeri 1 Pasuruan. "Whaaatt..? Kejuruan..? Oh.. tidak..", sedikit sombong karena waktu itu aku kurang menyukai Sekolah Kejuruan. Takut jadi anak Bengkel, pikirku pada waktu itu. Tanpa berfikir dowo-dowo aku langsung menuju Sekolah tersebut. Sampainya, sedikit lega karena antrian kosong. Dengan nafas ngos-ngosan langsung menuju meja pendaftaran disambut oleh yang dibilang OSIS sekolah. Bingungnya, meja pendaftaran jumlahnya banyak, dengan satu meja satu banner di belakangnya. "hah! Milih seng endi iki". aku bertanya kepada salah satu OSIS, "mas, seng jurusan komputer endi ae?", langsung di tunjung menuju meja dengan di belakangnya banner yang tertulis RPL dengan kepanjangan Rekayasa Perangkat Lunak. Tanpa berfikir panjang apa maksudnya, aku langsung mendaftarkan diri di Jurusan itu.
          Setelah mengisi Formulir dan antri sebentar, Osis menghampiriku dan.. "mas, kalau mau daftar syaratnya harus pakai Seragam sekolah". katanya. "Lho, yah mas.. gak papa wes, ijinin lah cuman satu orang aja kok, lagian tadi juga buru-buru mas", Permohonanku. Maksa, maksa, dan maksa dan akhirnya tetap gak boleh. Dengan was-was akupun langsung menelepon Orang Tua, tak lama Pesananku datang tepat waktu (Thank's My Dad).
Pendaftaran selesai Tes-tes siap mengujiku, Tes penglihatan, Tes Pendengaran, Tinggi Badan, dll. Cukup aneh bagiku. Untuk apa?, Buat apa?, Fungsinya apa?. Hanya kata-kata itu yang terfikirkan selama aku mengikuti Ujian Tes Militer itu. Semua tes terlewati, yang seharusnya memang aku bisa melewatinya meski tanpa Tes. Aku pun di terima menjadi Siswa SMK Negeri 1 Pasuruan dengan hati yang masih Terpaksa pada waktu itu. Kegalauan yang muncul setiap aku memasuki Gerbang Sekolah, tanpa teman. Itulah sekolah baru. Ingin mencari teman, terkadang yang di ajak bicara nggak nyambung. Dan pada akhirnya ... (Bersambung)

0 comments:

Post a Comment